Mamak
Lagi-lagi aku ingin menuliskan banyak hal tentangmu, Mamak. Wanita tangguh yang seringkali mengemas derita hidup seorang diri. Teringat bagaimana rasa haru menyertaimu saat kau tuturkan tak ada pilihan lain selain berpuasa selama mengandung dan melanggengkan sholat dhuha, demi kelancaran prosesi melahirkan sang buah hati. Mengingat vonis dokter yang mengerikan. Kabar bayi dalam kandungan atau ibunya tidak akan selamat, membuat bulu kudukmu meremang bersamaan. Namun apa yang terjadi? Tuhan benarbenar Maha Kuasa, bukan? Maka, dengan kekuasaanNya terlahir bayi perempuan tanpa hambatan. Bayi teringan yang pernah kau lahirkan. Dan serta merta kau tangisi...Karena (kekurangan nutrisi), hihi... Sampai saat tumbuh kembangnya pun harus rutin diterapi dengan baluran daun kemangi, supaya kaki lemahnya bisa melangkah, tanpa lunglai lagi. Hingga akhirnya, bayi yang dulu ringkih itu sekarang tumbuh seperti ini. Tumbuh menjadi gadis perempuanmu, gadis sederhana, yang masih terus menelusuri jalan keb...
Komentar
Posting Komentar