Simfoni Balqis



Tak terasa, sudah tengah malam mataku belum mampu memejam. Sesaat pada sela-sela desir angin yang menyiyir tiba-tiba kudengar sebuah isak tertahan. Rintih suara yang teramat kukenal.

          “Ya Robb, ampuni hamba-Mu yang tak sempurna mengabdi pada-Mu. Hamba tahu, meski dua bola mata ini tak ada daya menyaksikan tanda-tanda kebesaran-Mu, namun hati ini tak pernah ragu. Engkaulah penciptaku, hidup matiku hanya untuk-Mu.”
            Aku tercengang. Sujudnya begitu dalam, sangat berbeda dengan sujudku. (Menanti Shubuh_Salma Keant)


Kumpulan kisah ringan dan penuh hikmah yang diabadikan dalam cerita mini. Kisah-kisah inspiratif dari penulis-penulis Indonesia di seluruh belahan bumi. Simfoni Balqis bukan cerita mini biasa. Selamat membaca! Info dan pemesanan hubungi Micdarul Chair's.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mamak

Rasa dan Kematiannya

Pada Putaran Waktu