INGKAR

Sebab yang seperti apa lagi yang kita ingkari?
Ni'mat yang bagaimana lagi yang kita ingkari?
Kekayaan yang serupa apa lagi yang rela kita raih dengan berlari-lari, terseok-seok, jumput sana sini tak peduli peluit dan rambu-rambu diberantas dengan pembenaran diri

Bukankah Tuhan telah memberi lebih dari cukup, sebelum kita merengek-rengek menyusut ingus dan mengancam bunuh diri?
Bukankah Tuhan selalu memberi?
Lalu, ni'mat yang bagaimana lagi yang kita ingkari?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mamak

Rasa dan Kematiannya

Pada Putaran Waktu