Kami Masih Belajar 'Merasai'
Awalnya, kami tidak memiliki rencana apa-apa untuk belajar 'merasai'. Dalam bahasa Psikologi, belajar 'merasai' memiliki sebutan khusus yaitu atribusi, dimana kita memposisikan diri pada posisi orang lain supaya kita tahu apa yang dirasa oleh orang tersebut. Pada dasarnya belajar 'merasai' bisa dilakukan siapa saja, dalam kondisi apa saja. Begitu juga dengan kami. Kami rasa, belajar 'merasai' wajib hukumnya, supaya ilmu yang kami cerap dari para dosen-dosen yang terhormat, dapat membekas.
![]() |
tetap eksis |
Oleh karena itu, disela-sela waktu luang yang cuma tersedia pada hari minggu, kami putuskan memberanikan diri sowan kepada pengasuh panti asuhan yang ada di dekat kampus Universitas Semarang. Sowan pertama, berjalan lancar, bertemu langsung dengan Abah Kyai pemilik sekaligus pengasuh panti asuhan dan pondok pesantren Darussa'adah. Kemudian kami lanjutkan sowan kepanti kedua, Panti Asuhan Muhammadiyah yang berada di Tlogosari Semarang. Di sana kami diterima dengan baik oleh Bapak Pengasuh Panti. Setelah mengutarakan maksud, Bapak Panti menerima dengan senang hati dan langsung menyetujui kapan belajar 'merasai' yang hendak kami lakukan itu akan dimulai.
Setelah diskusi dan mempertimbangkan baik-baik, kami putuskan memilih Panti Asuhan Muhammadiyah tersebut, karena usia adik-adik yang ingin kami rasai sesuai dengan konsep belajar kami. Maka, dua minggu setelah itu, kami datang lagi ke Panti. Di sana langsung dikenalkan dengan lima patriot yang terdiri dari: Awang, Nunu, Iqbal, David, dan Toby. Tak memakan waktu banyak untuk bisa melebur dengan mereka, dan selanjutnya dengan tekad belajar 'merasai' itu pun kami menjadi mengerti, bahwa banyak 'kehidupan lain' yang sebenarnya kita diberikan dua pilihan, yaitu hanya sekedar tahu dan melihat dari kejauhan, atau, mencari tahu, mendekat dan menyelami lebih dalam.
![]() |
foto setelah kuis |
Di sana selain membagi ilmu yang kami mengerti kepada adik-adik, kami juga mencoba mengenal dunia mereka, pergaulan mereka, dan latar belakang mereka. Sedangkan dalam kesempatan-kesempatan tersebut, kegiatan yang kami lakukan adalah mengaji, belajar, sharing, dan bermain kuis. Mengaji dilakukan pertama kali sebelum kegiatan belajar dimulai, sharing biasanya dilakukan setelah belajar selesai, ataupun pada jadual khusus untuk sharing. Sedangkan, bermain kuis dilakukan setelah ujian mengikuti kalender akademik.
Dan untuk akhir tahun kemaren, kami bersama adik-adik panti bermuhasabah, serta menuliskan harapan-harapan terbesar kami di tahun 2014 ini. Semoga Allah SWT meridhoi kami yang masih belajar 'merasai'. Aamiin...
Komentar
Posting Komentar