Rindu Engkau Wahai Rosul

Ya Rosul...
Bagaimana kabarmu di sana?
Masihkah engkau menyaksikan kehidupan kami di sini?
Kami, para umatmu yang jauh dari ajaranmu
Melangkah sekemauan kaki sendiri
Kalimatkalimat melesat tanpa tempo dan irama yang semestinya
Hati berkeruh.... membenci dan entah apalagi
Segalanya menumpuk, membusuk
Sama sekali tak kami sadari
Tahu-tahu, tiba-tiba

Apa yang tidak bisa kami ingat adalah jejak kilah langkah yang salah
Tahu-tahu, tiba-tiba
Kami pahamnya semua terjadi begitu saja
Seolaholah kami hilang kendali, tak menikmati
Tapi?
Adakah yang bisa menyangkal nurani?
Kami tak tau harus bagaimana lagi?
Atau mungkin itu hanya bukti keangkuhan kami?

Ya Rosul...
Kemarilah...
Ingin kami berpegang pada tanganmu
memelukmu, berada di barisanmu
Tapi pantaskah?



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mamak

Rasa dan Kematiannya

Pada Putaran Waktu