Jaring Laba-Laba di Kepala Dzarwa

Seorang anak pulang sekolah melepas sepatunya begitu saja di sebelah rak sepatu, tanpa merapikannya. Ibunya mengelus dada untuk kesekian kalinya. 

"Dzarwa, rapikan sepatumu!"

Dzarwa menoleh, nyengir kemudian mengambil sepatunya dan menaruh di rak sekenanya. 

"Dzarwa, kau ini anak perempuan. Mau sampai kapan terus-terusan seperti ini? Merapikan barang sendiri pun malasnya minta ampun. Bagaimana kalo sudah berumah tangga nanti?" tanya Pak 'Am, ayah Dzarwa sambil menurunkan letak kacamatanya.

"Hmmm..." Selalu saja dikaitkan dengan rumah tangga. Ayah benar-benar. Dzarwa menggerutu dalam hati. 

Dzarwa mempercepat langkah menuju kamarnya untuk menghindari ceramah lanjutan yang biasanya menyusul bertubi-tubi.  

Dan seperti biasanya tidak ada yang dilakukan Dzarwa sesampainya di kamar selain mengganti channel radionya, memutarmutar tanpa tujuan jelas. 

"Dzarwa...." Dzary melotot.
"Hmmm...." 
"Kembalikan ke tempat semula!"

Dengan enggan Dzarwa memutar kembali channel radio ke frekuensi semula.
#bersambung


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mamak

Rasa dan Kematiannya

Pada Putaran Waktu