Lebaran -Hari Kemenangan?


Guys... sebentar lagi lebaran nih! Sudah beli baju baru? Kalo belum, samà :-D

Lebaran tinggal menunggu hari. Tercium kan?
Aromanya sudah menguar, dari hiruk pikuk orang, dan suara kendaraan yang memekakan telinga. Uang lepas, diganti barang-barang kebutuhan.

Baju baru, celana baru, sandal baru, pacar baru -ehhh....

Seperti semua itu fardhu! Hm... mengingat wàktu lebaran semakin dekat nih, aku teringat tausiyah dari imam sholat tarawih. Entah Ramadhan malam keberapa, lupa. Tausiyahnya singkat, berisi, benar-benar menohok hati. Kurang lebihnya begini yang dituturkan beliau:

Suatu ketika saat Rosulullaah SAW sedang berjalan ke masjid di hari idul fitri, beliau mendapati dua orang anak berpakaian lusuh, dan tidak tampak keceriaan di wajah mereka sebagaimana anak pada umumnya. Kemudian Rosulullah menanyai mereka.

"Ya Rosul, kami ini yatim piatu. Tidak lagi mempunyai Bapak Ibu, yang mencukupi kebutuhan kami." jawab mereka.

Lantas Rosulullaah mengajak kedua anak itu ke rumah putri tercintanya, Fathimah ra, dan menyuruh Fathimah memberikan baju baru yang akan dikenakan Hasan ra, dan Husain ra, kepada kedua anak yatim tersebut.

"Hai Fathimah, haram hukumnya Hasan & Husain mencium bau surga, sampai kedua anak ini mengenakan apa yang mereka kenakan."

Seketika ada yang menusuk-nusuk hati, sementara bulu kudu tidak berhenti meremang. Imam Masjid mengulang perkataan Rosulullaah dengan suara bergetar.

Ya Rosul, seperti kami menyaksikan engkau dengan Sayyidatina Fathimah secara langsung. Kami malu, teringat bagaimana kami susah sekali merasa cukup. Mengoleksi jilbab dan baju berbagai model terbaru. Mengubah gadget lawas yang sudah ketinggalan zaman. Menghabiskan uang, makan di restoran, dengan lauk berlebihan.

Kami malu Ya Rosul, jika engkau mengharamkan surga bagi kedua cucu engkau, bagaimana dengan kami yang hanya memikirkan kepentingan pribadi?

Bagaimana dengan kami, wahai Rosul... yang tak sedikitpun memikirkan para yatim piatu, dhu'afa dan kaum janda. Bagaimana? Apakah Allah akan mengakui kami sebagai hambaNya, sedang kami seringkali pura-pura tak tahu firmanNya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mamak

Rasa dan Kematiannya

Pada Putaran Waktu