Jaring Laba-Laba di Kepala Dzarwa (7)


Sampai sejauh ini, meski tak sesering dulu, aku merasakan jaring laba-laba di kepalaku belum sempurna lenyap. Sudah berbagai cara, -tidak, setiap pertanyaan yang katanya sudah terjawab, bukan satu-satunya cara membuat laba-laba yang bertengger di kepalaku bengah, pergi sejauh-jauhnya beserta sarang-sarangnya.

Sarang laba-laba ini terus memperlebar seluas area kepala. Tak ada habisnya, seperti kotak pandora. Hanya saja jaring laba-laba tak dapat dilihat secara kasat mata. Butuh kepekaan ekstra untuk merasakan. 

Tak bisa dihilangkan. Benar-benar menyiksa. Terlebih, usai mendengar parau suara Bunda, bagaimana jika....

Barangkali benar apa kata Dzary, ada kealpaan yang terlupakan. Hingga kepalaku yang biasanya ringan tanpa beban menjadi sesak dengan berbagai pertanyaan sialan. 

Kuingat-ingat lagi. Kealpaan macam apa? Tak ada jawaban. 

Aaarrghhh....





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mamak

Rasa dan Kematiannya

Pada Putaran Waktu