Entah


Entah, ini tentang kau atau tentang dia. Atau barangkali saja tentang kita, dan bisa jadi tentang kami berdua. Hanya karena aku tak mengerti ini tentang siapa, acapkali aku lunglai dengan siapa yang ada. Aku mengira sebagaimana perkiraan manusia pada keinginannya, kau ada selamanya. Namun kau sendiripun tak memahami arti keberadaanmu sendiri. Hingga apa yang sebelumnya kau dan aku sebut diri berdua: kita, tak pernah mewujud nyata. Maka keinginanku tersadar pada fakta yang berkelebat dalam lalu lalang akal. Hingga berkelana lebih jauh dan menemukan keberadaan dia. Dia, yang ada diantara ketiadaan. Dia ataupun aku, atau barangkali hanya aku saja yang menyebutnya: kami. Sudah sejak lama, antara aku dan dia tak ada lagi: kami. Saat dalam keterasingan kau, aku baru memahami, aku seringkali meniadakan dia dalam adanya. Dan kemudian dia ataupun kau, semakin meniadakan diri. Dia tiada karena aku tiadakan adanya. Sedangkan kau, tiada dalam ke-ada-anmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mamak

Rasa dan Kematiannya

Pada Putaran Waktu